Skip to main content

Mengenai Sistem Informasi manajemen dan Perter Drucker -real case

sudah sekitar 3 tahun saya mulai memikirkan masalah sistem informasi manajemen  (SIM) ini. pada salah satu organisasi yang saya kenal, efisiensi SIM tidak pernah dilakukan. alhasil, banyaknya biaya yang terbuang dengan sia-sia. setiap muncul penilaian dari institusi lain, setiap departemen harus mencari data (yang terkadang sama dengan data dari departemen lain), jika salah satu departemen meminta dari departemen lain (karena data sama)--departemen yang dimintai akan mengelak dengan alasan yang dibuat-buat. padahal jika dipikirkan, hal tersebut buang buang waktu, tidak banyak menyentuh esensi utama pekerjaan, lebih banyak membuang waktu dari pada membuat efisiensi pekerjaan. tiak hanya itu, beberapa departemen (departemen keuangan) jga harus melayani data dari berbagai departemen yang meminta--sampai terkadang mereka lelah dengan permintaan yang tidak pernah berhenti--dengan engulangan-pengulangan (hanya menjadi penguat betapa tidka efisiennya pekerjaan karena masalah iren-irenan ini). bukan berarti atasan tidak tau mengenai masalah ini, pimpinan--sebenarnya juga menyadari masalah ini, tetapi mereka tidak banyak melakukan tindakan nyata, hanya menyarankan untuk lebih terintegrasi dalam bekerja--alias tukar-menukar data agar mudah.

 well, ,sebenarnya masalah ini dapat diatasi dengan bank data yang terintegrasi, perkara data akan menjadi inforasi yang bagaimana, hal tersebut akan sangat tergantung pada pemakaiannya-mengingat kadang tujuan mencari data dapat berbeda-beda. jika saja ada cara untuk mengumpulkan data tersebut, jadikan dalam satu server, ada yang mengupdate, atau update terintegrasi (masing-masing departemen memiliki orang orang khusus bertugas untuk update data), kemudian data tersebut dapat diakses dengan mudah--nah, untuk mengatasi upaya penyalahgunaan data, authentikasi pengakses perlu dilakukan. tidka semua dapat mengakses kecuali dengan ijin khusus untuk dapat membuka. bukankah hal ini menjadi lebih mudah. dengan anggaran yang dimiliki, kapasistas SDM yang besar, dan kesiapan untuk melakukan hal tersebut maka sudah sebaiknya institusi tersebut berubah. nyataya, pemegang otoritas data ternyata lebih menyukai status quo tersebut, sebab, sekali kita meminta akses data, selalu ada uang pelicin (padahal masih daam satu departemen). uang pelicinnya lumayan banyak. dikarenakan terdapat bargainig power pada pemilik data, peminta data harus menyiapakn sejumlah uang. karena menyangkut institusi, maka uang institusi juga yang dipakai untuk membayar para pemegang ototirtas data. menyedihkan memang.....semua berjalan masih dengan keegoisan masing-masing. i can't blame them, since me myself is individualstic as well, but not in this matter...this is for organizational purposes...why don't we just do for the orgaizational's sake...


Peter Drucker, nama yang tidak asing bagi manajemen, Bapak manajemen modern, pernah mengatakan bahwa manajemen modern memiliki 3 fungsi, yaitu knowledge worker, organizational purpose (financially and nonsinancial),and social resposibility. saya ingin menekankan pada masalah tujuan organiasi. pada pemikiran Drucker, tujuan organisasi berarti kita melakukan sesuatu, boleh jadi tidak populer ..tetapi semua untuk tujuan organisasi--beyond pesonal matter--so nothing personally. untuk kebaikan organisasi, akan banyak manfaatnya. jika kita menolak menggunakan sistem terintegrasi untuk alasan pribadi, kita sebenarnya telah gagal dalam membangun institusi. jika memang kita mencintai institusi, sebaiknya kita membuat institusi menjadi lebih sehat dengan efisiensi salah satunya, tidka malah menjadikannnya menjadi lebih sakit karena tidak mampu untuk menignkatkan efifisensi. biaya tinggi adalah cerita lama bagi organisasi. jika agan-agan memiliki organisasi, pikirkan mengenai bagaimana menyehatkan organisasi, organisasi yang sakit akan menghasilkan sedikit....SIm sangat penting untuk mendukung praktik organisasi yang sehat dalam bebagai bidang, semacam multivitamin bagi tubuh--mungkin lebih.

Comments

Popular posts from this blog

kucing dan FUS

Beberapa waktu yang lalu, si gendut terjangkit FUS. Berhubung masih trauma ke dokter hewan akibat kucing saya mati sebelumnya, saya coba obati sendiri. Walaupun tergolong nekat, tapi tidak ada salahnya mencoba. Saat terkena FUS, asal kucing masih bisa kencing, walaupun dalam tetesan, kita masih bisa memberi batugin atau calcusol. Namun, jika tidak dapat kencing sama sekali, sebaiknya ke dokter hewan sesegera mungkin. Keadaan gendut saat itu: Masih bisa kencing, kadang banyak, kadang hanya dalam bentuk tetesan. Awalnya kencingnya berdarah. Saat mencari referensi, beberapa menyarankan untuk menggunakan calcusol dengan takaran disesuaikan tiap berat badan kucing. Pada saat itu, di beberapa apotek kehabisan stock calcusol, akhirnya membeli batugin. Efek batugin saat pertama diminumkan tidak signifikan, kucing malah lebih sering ingin kencing tapi susah untuk kencing. Saat itu, minum si gendut saya tambah dengan cara dipaksa....namun, belakangan terdapat informasi agar tidak ...

cara melakukan Exploratory Factor Analysis (EFA)

rekan-rekan, mari kita mencoba melakukan running EFA dengan spss, spss yang saya gunakan adalah spss 16, jika rekan rekan-rekan menggunakan versi yang lebih canggih, akan terjadi beberapa perbedaan kecil. input data, memang remeh ketika kita harus menceritakan bagaimana cara memposisikan input data. pada baris, berikan nama responden,  baru kemudian pada bagian kolom, kita tuliskan sesuai dengan nama item (kode item) yang kita berikan. setelah data siap (pastikan tidak terdapat missing values--sebab bisa berakibat fatal pada SPSS, tidak demikian jika rekan rekan menggunakan eviews), missing values adalah ketika tidak responden tidak menjawab atau memilih mengosongkan jawaban. untuk lebihjelasnya, bisa di buka di buku hair, multivariate data analysis, chapter 2 kayaknya....klik ANALYZE . menu ini berisi seluruh jenis analisis untuk multivariate. analyse dapat kita temukan pada spss data dan spsss output, hasilnya sama.  lihat gambar -tanpilan setelah diinput total. se...

Mediasi dengan SPSS

pada postingan ini, saya ingin sedikit berbagai pengalaman mengenai analisis mediasi dan moderasi. mungkin sebenarnya ada baiknya untuk menjelaskan secara terpisah, tetapi pada kesempatan ini, penjelasan hanya berkisar mengenai permukaan mediasi dan moderasi. sebelum mendalami mengenai mediasi danmoderasi, teman teman dapat mendownload mengenai mediasi dan moderasi pada article ini http://www.sesp.org/files/The%20Moderator-Baron.pdf. artikel tsb adalah kitabnya mediasi dan moderasi menggunakan spss, tetapi prinsipnya mau menggunakan alat statistik apapun akan sama.pada penyebutannya, analisis hipotesis untuk masalah mediasi adalah path analysis. sedangkan moderasi disebut hierarchical regression. mediasi adalah variabel perantara (mohon dikoreksi jika salah), variabel ini berfungsi sebagai perantara antara independen dan dependen. mediasi dapat dilihat hanya dari gambar sekilas seperti di bawah ini: X - mediasi - Y cara melakukan running dgn cara baron kenny (path analysis) ad...