tulisan ini murni pendapat pribadi, semoga ada sutradara, penulis skenario, atau artis yang membaca tulisan ini.
sedari kecil, saya tidak pernah melihat sinetron. alasannya juga tidak begitu jelas, waktu kecil, saya pikir melihat sinetron itu malah malu sendiri. kualitas akting nya ko dibuat-buat, tidak natural. Tau tau dilahirkan kaya, yang miskin di sia-sia, hidup sengsara, anak berbakti yang rela di siksa, atau apalah....terakhir malah sinetronnya ada binatangnya pula...apa pula ini.....hadeh...
khawatirnya, sinetron tersebut menjadi box office, lalu menginspirasi generasi muda bahwa kehidupan yang selayaknya adalah kehidupan seperti di sineron tersebut. delusi bahaya dan ketidakwajaran, serta ketidakrealistisan dalam sinetron telah mengarah pada bahaya laten. jika saja pembuat sinetron mau belajar (yang tentu saja mereka orang orang yang cerdas dan tidak sedikit yang menuntut ilmu di luar negeri dan memiliki wawasan yang luas mengenai bagaimana film di luar negeri diproduksi, bagaimana mengolah cerita, dll), mereka pasti akan mencoba untuk merevolusi sinetron kita. saat ini, angin segar muncul di beberapa movie nasional, seperti my stupid boss, lalu ngenest, dll, lumayan membuat bangga, tapi sisanya........
padahal, serial di barat juga sama fiksinya dengan serial di Indonesia, warewolf, flash, legend of tommorow, arrow juga amat sangat fiksi..sefiksi mak lampir, tapi mereka cerdas mengemas cerita dan akting actornya ehmmm....bikin merinding....mereka sangat natural, bahkan pendatang baru juga wajib untuk berakting serius....tidak ada akting yang dibuat buat, ceritanya juga menarik karena membahas cara menumpas kejahatan dengan science yang dicampur dengan magic....tapi tetap saja bungkusnya cerdas. andai sinetron juga dibungkus dengan cara yang hampir sama, saya pikir kita akan melampui negara tetangga, lalu kita bisa import film, yang mana artisnya bisa sekalian ngikankan barang ciptaan Indonesia asli..itung itung promosi keren...seperti serial di Korea yang mereka menjelaskan penggunaan gadget untuk menunjang pekerjaan mereka...fitur terbaru untuk menyelesaikan pekerjaannya.
kapan ya kita ada sinetron perintis..uang ada, artis ada, penulis naskah ada....tinggal siapa yang mau menjalankan ya?
sedari kecil, saya tidak pernah melihat sinetron. alasannya juga tidak begitu jelas, waktu kecil, saya pikir melihat sinetron itu malah malu sendiri. kualitas akting nya ko dibuat-buat, tidak natural. Tau tau dilahirkan kaya, yang miskin di sia-sia, hidup sengsara, anak berbakti yang rela di siksa, atau apalah....terakhir malah sinetronnya ada binatangnya pula...apa pula ini.....hadeh...
khawatirnya, sinetron tersebut menjadi box office, lalu menginspirasi generasi muda bahwa kehidupan yang selayaknya adalah kehidupan seperti di sineron tersebut. delusi bahaya dan ketidakwajaran, serta ketidakrealistisan dalam sinetron telah mengarah pada bahaya laten. jika saja pembuat sinetron mau belajar (yang tentu saja mereka orang orang yang cerdas dan tidak sedikit yang menuntut ilmu di luar negeri dan memiliki wawasan yang luas mengenai bagaimana film di luar negeri diproduksi, bagaimana mengolah cerita, dll), mereka pasti akan mencoba untuk merevolusi sinetron kita. saat ini, angin segar muncul di beberapa movie nasional, seperti my stupid boss, lalu ngenest, dll, lumayan membuat bangga, tapi sisanya........
padahal, serial di barat juga sama fiksinya dengan serial di Indonesia, warewolf, flash, legend of tommorow, arrow juga amat sangat fiksi..sefiksi mak lampir, tapi mereka cerdas mengemas cerita dan akting actornya ehmmm....bikin merinding....mereka sangat natural, bahkan pendatang baru juga wajib untuk berakting serius....tidak ada akting yang dibuat buat, ceritanya juga menarik karena membahas cara menumpas kejahatan dengan science yang dicampur dengan magic....tapi tetap saja bungkusnya cerdas. andai sinetron juga dibungkus dengan cara yang hampir sama, saya pikir kita akan melampui negara tetangga, lalu kita bisa import film, yang mana artisnya bisa sekalian ngikankan barang ciptaan Indonesia asli..itung itung promosi keren...seperti serial di Korea yang mereka menjelaskan penggunaan gadget untuk menunjang pekerjaan mereka...fitur terbaru untuk menyelesaikan pekerjaannya.
kapan ya kita ada sinetron perintis..uang ada, artis ada, penulis naskah ada....tinggal siapa yang mau menjalankan ya?
Comments
Post a Comment