Enam bulan setelah FUS pertama, saya menyadari kucing jantan saya mengalami kambuh lagi. Padahal sejak kejadian pertama, saya sudah berusaha sebaik mungkin: memberinya wet food untuk membantu hidrasi, mengatur diet, dan rutin memantau perilakunya.
Gejala yang Terjadi
Kucing mulai sering mencoba buang air, tapi hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali. Ia terlihat tidak nyaman, sering menjilati area genital, dan tampak gelisah. Dari pengalaman sebelumnya, saya segera menyadari bahwa ini adalah tanda FUS kambuh.
Tantangan Penanganan Kambuh
-
Stres dan Obesitas
Kucing obesitas lebih rentan kambuh FUS. Berat badan ekstra memberi tekanan pada kandung kemih dan memengaruhi metabolisme. -
Diet Hanya Wet Food Tidak Cukup
Wet food memang membantu hidrasi, tapi tidak selalu mencegah kristal atau batu terbentuk kembali, terutama jika faktor lain, seperti stres atau kurang minum, tetap ada. -
Penanganan Cepat Sangat Penting
Sama seperti kasus pertama, kucing membutuhkan penanganan dokter segera untuk menghindari penyumbatan serius dan kerusakan ginjal.
Langkah yang Dilakukan
-
Bawa ke dokter hewan segera untuk diperiksa dan, jika perlu, dipasang kateter lagi.
-
Evaluasi diet: selain wet food, dokter merekomendasikan pengaturan porsi, jenis protein, dan kadar mineral tertentu.
-
Pantauan intensif: memantau frekuensi buang air, jumlah urine, dan perilaku untuk deteksi dini kambuh berikutnya.
Pelajaran dari Kambuhnya FUS
-
FUS pada kucing jantan obesitas rentan kambuh, bahkan jika perawatan awal sudah dilakukan dengan baik.
-
Wet food membantu hidrasi, tapi tidak menjamin sepenuhnya mencegah kambuh. Faktor lain seperti stres, obesitas, dan genetika berperan besar.
-
Pemantauan rutin dan pendekatan cepat saat gejala muncul adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius.