Beberapa waktu lalu, kucing jantan saya yang obesitas mengalami masalah serius dalam buang air kecil. Setelah dibawa ke dokter hewan, diketahui bahwa ia menderita FUS (Feline Urinary Syndrome), kondisi yang memengaruhi saluran kemih bagian bawah dan sering terjadi pada kucing jantan, terutama yang obesitas.
Pemasangan Kateter untuk Bagong
Untuk mengatasi penyumbatan dan memudahkan pengeluaran urin, dokter memutuskan memasang kateter. Proses ini cukup menantang karena:
-
Kucing jantan memiliki uretra yang lebih panjang dan sempit, sehingga pemasangan kateter harus sangat hati-hati.
-
Kucing obesitas lebih sulit digendong dan ditahan, sehingga perlu teknik penahanan lembut dan alat pelindung ekstra untuk pemilik dan dokter.
Dengan kateter, urine bisa keluar dengan lancar, mengurangi risiko komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau infeksi.
Perawatan Selama dan Setelah Kateter
Selama kateter terpasang, dokter memantau kondisi kucing, memastikan tidak ada iritasi atau penyumbatan baru. Setelah beberapa hari, ketika kondisi stabil, kateter dilepas dan kucing diawasi untuk memastikan kencing kembali normal.
Selain itu, kucing obesitas harus diberi perhatian ekstra:
-
Diet khusus untuk membantu berat badan ideal
-
Cukup minum untuk mencegah pembentukan kristal atau batu
-
Pantauan rutin untuk mendeteksi gejala FUS lebih dini
Pelajaran dari Pengalaman Ini
-
FUS adalah kondisi serius, terutama pada kucing jantan dan obesitas. Penanganan cepat sangat penting.
-
Pemasangan kateter bisa menjadi prosedur yang menantang, tapi penting untuk mencegah komplikasi.
-
Diet, hidrasi, dan monitoring rutin adalah bagian penting dari perawatan pasca-FUS.
No comments:
Post a Comment