Sunday, December 28, 2025

Kutu Bulu, Pinjal, Kutu Kucing, Ringworm, dan Scabies: Kenali Bedanya Biar Nggak Salah Tangani

 

Masalah kulit pada kucing sering bikin bingung. Gatal sedikit dikira kutu, bulu rontok dikira jamur, atau luka kecil dianggap biasa. Padahal penyebabnya bisa beda-beda. Yang paling sering ditemui adalah kutu bulu, pinjal (yang sering disebut kutu kucing), ringworm, dan scabies. Meski gejalanya kadang mirip, sebenarnya karakter dan penanganannya berbeda.

Kutu bulu biasanya berukuran sangat kecil dan sering menempel di batang bulu. Gerakannya lambat dan tidak melompat. Kucing dengan kutu bulu biasanya masih terlihat cukup normal, hanya sesekali menggaruk. Dampaknya cenderung ringan, tapi kalau dibiarkan, bulu bisa tampak kusam dan kucing jadi kurang nyaman.

Pinjal adalah penyebab gatal paling umum pada kucing. Ukurannya kecil, berwarna gelap, dan sangat lincah. Pinjal bisa melompat, jadi sering sulit ditangkap. Gigitan pinjal bisa bikin kucing gatal hebat, kulit kemerahan, dan kadang muncul luka akibat garukan berlebihan. Di kalangan pemilik kucing, pinjal inilah yang paling sering disebut sebagai “kutu kucing”.

Istilah kutu kucing sendiri sebenarnya bukan jenis khusus. Dalam percakapan sehari-hari, sebutan ini biasanya merujuk ke pinjal karena paling sering terlihat dan paling mengganggu.

Berbeda dengan kutu, ringworm bukan disebabkan oleh hewan kecil, melainkan infeksi jamur. Ringworm biasanya ditandai dengan area bulu rontok berbentuk lingkaran, kulit terlihat kering atau bersisik, dan kadang kemerahan. Tidak selalu gatal, jadi banyak yang awalnya mengira ini hanya rontok biasa. Ringworm cukup mudah menular, baik ke kucing lain maupun ke manusia.

Sementara itu, scabies disebabkan oleh tungau yang hidup di bawah kulit. Kondisi ini biasanya jauh lebih mengganggu. Kucing terlihat sangat gatal, sering menggaruk hingga luka, dan kulit bisa menebal atau berkerak. Area yang sering terdampak adalah telinga, wajah, leher, dan kaki. Dibanding masalah kulit lainnya, scabies cenderung membuat kucing tampak paling tidak nyaman.

Kalau dilihat dari tingkat gangguannya, kutu bulu biasanya paling ringan, disusul pinjal. Ringworm dan scabies butuh perhatian lebih karena bisa menyebar dan memerlukan pengobatan khusus.

Dari pengalaman banyak pemilik kucing, kesalahan yang sering terjadi adalah menyamakan semua masalah kulit sebagai “kutu”, lalu langsung memberi obat anti kutu. Padahal, jamur dan scabies tidak akan membaik hanya dengan obat kutu biasa.

Karena itu, penting untuk memperhatikan ciri-cirinya. Apakah kucing terus menggaruk? Apakah ada bulu rontok berbentuk lingkaran? Apakah kulitnya berkerak? Mengamati detail kecil bisa sangat membantu menentukan langkah selanjutnya.

Intinya, semakin cepat kita mengenali jenis masalah kulitnya, semakin cepat juga kucing bisa merasa nyaman kembali.

No comments:

Post a Comment

FUS Kambuh Setelah 6 Bulan: Pengalaman Bersama Kucing Jantan Obesitas

  Enam bulan setelah FUS pertama, saya menyadari kucing jantan saya mengalami kambuh lagi. Padahal sejak kejadian pertama, saya sudah berus...