Skip to main content

multi tasking: is it good or bad?

Apakah anda sering menonton tv sambil mengupdate status di facebook, detik berikutnya menyalakan ipad sambil melirik lagu yang diputar, pada saat yang sama anda menggelar pekerjaan atau PR lengkap dengan laptop? beberapa di antara kita mungkin senang dengan kemampuan melakukan "multi tasking". well, siapa yang tidak. beberapa waktu lalu, muncul penelitian mengenai multi tasking, is it good or bad? 

well, menyimak mengenai multi tasking memang menarik, riset terbaru memaparkan bahwa multi tasking tidaklah seefisien yang kita bayangkan, bahkan lebih cenderung merusak kesehatan.
beberapa alasan mendasari riset tersebut.

  1. sesungguhnya, otak merespon perintah secara bergantian. artinya, ketika kita melakukan dua hal secara bersamaan, sesungguhnya otak hanya melakukan satu hal saja, sedang pekerjaan yang lain hanya bersifat di pause.Apabila kita mengerjakan pekerjaan rumah dan menonton televisi maka otak tidak melakukan kedua hal tersebut bersamaan, melainkan melakukannya secara terpisah.saat kita melihat televisi maka otak mempause kita untuk mengerjakan pekerjaan rumah, sedangkan saat mengerjakan PR, otak kita menswitch secara otomatis menjadi mengerjakan PR dan mempause menonton televisi. 
  2. memperlamban pekerjaan kita. multitasking membuat kita harus bergerak dari pekerjaan satu kepekerjaan lain randomly. Masalah utama adalah otak berfikir secara acak dan mengharuskan adaptasi akibat jumping back from job to job. saat kita sudah beradaptasi dengan mengerjakan PR, kita mengalihkan perhatian pada music. saat kita harus kembali pada PR, dibutuhkan beberapa waktu sampai otak kembali beradaptasi.
  3. multitasking meningkatkan prosentase kesalahan pada pekerjaan kita. Dua pekerjaan yang dikerjakan dalan satu waktu masih dapat dikerjaan oleh frontal cortex, tetapi tiga pekerjaan atau lebih menyebabkan frontal cortex overhelmed. 
  4. menyebabkan stress. akibat tuntutan untuk tetapi high alert, otak merasa terbebani sehingga menuntun lebih stress. pada keadaan siaga yang berlebihan, otak dipacu dan istirahat menjadi kurang sehingga menyebabkan stress. pada kondisi semacam ini, kemungkinan untuk mengidap tekanan darah tinggi menjadi meningkat. 
  5. memory kita menjadi korban. saat kita melakukan multi tasking, memori jangka pendek kita melemah, beberapa orang mengalami kesulitan mengingat di masa tua akibat kerap melakukan multi tasking. perubahan cepat atas fokus kita dianggap menjadi alasan utama berkurangnya memori jangka pendek
masih banyak hal-hal negatif yang dihasilkan dari multi tasking. multi tasking tidak pernah ada, yang terjadi adalah mempause sementara pekerjaan sebelumnya dan jumping back to other job

adaptasi dari health.com

Comments

Popular posts from this blog

kucing dan FUS

Beberapa waktu yang lalu, si gendut terjangkit FUS. Berhubung masih trauma ke dokter hewan akibat kucing saya mati sebelumnya, saya coba obati sendiri. Walaupun tergolong nekat, tapi tidak ada salahnya mencoba. Saat terkena FUS, asal kucing masih bisa kencing, walaupun dalam tetesan, kita masih bisa memberi batugin atau calcusol. Namun, jika tidak dapat kencing sama sekali, sebaiknya ke dokter hewan sesegera mungkin. Keadaan gendut saat itu: Masih bisa kencing, kadang banyak, kadang hanya dalam bentuk tetesan. Awalnya kencingnya berdarah. Saat mencari referensi, beberapa menyarankan untuk menggunakan calcusol dengan takaran disesuaikan tiap berat badan kucing. Pada saat itu, di beberapa apotek kehabisan stock calcusol, akhirnya membeli batugin. Efek batugin saat pertama diminumkan tidak signifikan, kucing malah lebih sering ingin kencing tapi susah untuk kencing. Saat itu, minum si gendut saya tambah dengan cara dipaksa....namun, belakangan terdapat informasi agar tidak ...

cara melakukan Exploratory Factor Analysis (EFA)

rekan-rekan, mari kita mencoba melakukan running EFA dengan spss, spss yang saya gunakan adalah spss 16, jika rekan rekan-rekan menggunakan versi yang lebih canggih, akan terjadi beberapa perbedaan kecil. input data, memang remeh ketika kita harus menceritakan bagaimana cara memposisikan input data. pada baris, berikan nama responden,  baru kemudian pada bagian kolom, kita tuliskan sesuai dengan nama item (kode item) yang kita berikan. setelah data siap (pastikan tidak terdapat missing values--sebab bisa berakibat fatal pada SPSS, tidak demikian jika rekan rekan menggunakan eviews), missing values adalah ketika tidak responden tidak menjawab atau memilih mengosongkan jawaban. untuk lebihjelasnya, bisa di buka di buku hair, multivariate data analysis, chapter 2 kayaknya....klik ANALYZE . menu ini berisi seluruh jenis analisis untuk multivariate. analyse dapat kita temukan pada spss data dan spsss output, hasilnya sama.  lihat gambar -tanpilan setelah diinput total. se...

Kucing Hamil keracunan Racun Tikus, survivor

Perkenalkan Goldy, sebelumnya bernama Nyolen (nyowo balen), tetapi karena dua kali megalami kondisi nyolen, saya mengganti namanya menjadi Goldy..pure and sweet.  Bermula pada hari Jumat pagi, saya dikejutkan oleh sepupu yang mengatakan bahwa Goldy kejang-kejang. Goldy sedang hamil saat itu, tegopoh gopoh mendatangi Goldy, Ibu mengatakan kemungkinan besar kena racun. Karena tidak pernah mengalami kucing keracunan tikus, sepupu memberi tahu untuk memberi degan hijau. Sampai di pasar, seorang penjual memberikan secara cuma-cuma air degan hijaunya..Barakallah Ibu, semoga menjadi amal kebaikan. Kondisi Goldy sebelum terkena racun: Hamil, umur sekitar 3 tahun, nafsu makan banyak, lincah, mandiri… Reaksi Goldy setelah meminum degan hijau adalah bertambah kejang, intensitas semakin sering. 10 ml suntikan saya minumkan paksa setiap 15 menit pada 5 jam pertama…kemudian saya ulangi untuk setiap 30 menit… setiap kencing, Goldy mengalami kejang. Goldy tidak saya beri makan, saya saya...