Baru-baru ini saya tertegun saat membaca Harvard Business Review (HBR). Process rekruitmen terbaru sangat mengerikan menarik. Banyak perusahaan mencoba untuk melacak kandidat pegawai mereka melalui sosial media. Siapa yang tidak pernah mengakses sosmed? Facebook, Google+, Twitter, Path, blogspot hanyalah segelintir sosmed yang digunakan. bagi perusahaan, sosmed menjadi media paling dapat diandalkan dalam melihat personality kita. Anak alay akan sering memposting hal-hal galau, anak serius akan memposting berita, let's say facebook lebih memahami kita dari pada orang tua kita. Facebook tau siapa dengan pasti pacar, teman kerja, sahabat, dan belum tentu hal tersebut diketahui orang tua.
awalnya saya masih ragu jika hal tersebut sudah diterapkan di Indonesia. but it does. Teman saya yang menjadi pegawai SDM di salah satu BUMN besar menyatakan bahwa rekruitmen ini telah dilakukan, walaupun masih menggunakan jasa pihak ketiga. Bentuk tracing ini lebih dapat diandalkan untuk menilai kandidat dari pada interview singkat.
History dalam sosmed mencerminkan kebiasaan kita dan siapa kita. Penghapusan postingan dalam waktu singkat dan jumlah besar dan kita lakukan mendekati rekruitmen process tentu akan mengundang tanya dari pihak perusahaan. sulitnya menghilangkan jejak di sosmed membuat kita tidak dapat membohongi rekruiter untuk waktu yang singkat.
mari teman kita mulai mencoba memperbaiki postingan kita, jangan sampai ada yang menyakitkan apalagi tidak beretika, untuk masa depan yang lebih baik.
awalnya saya masih ragu jika hal tersebut sudah diterapkan di Indonesia. but it does. Teman saya yang menjadi pegawai SDM di salah satu BUMN besar menyatakan bahwa rekruitmen ini telah dilakukan, walaupun masih menggunakan jasa pihak ketiga. Bentuk tracing ini lebih dapat diandalkan untuk menilai kandidat dari pada interview singkat.
History dalam sosmed mencerminkan kebiasaan kita dan siapa kita. Penghapusan postingan dalam waktu singkat dan jumlah besar dan kita lakukan mendekati rekruitmen process tentu akan mengundang tanya dari pihak perusahaan. sulitnya menghilangkan jejak di sosmed membuat kita tidak dapat membohongi rekruiter untuk waktu yang singkat.
mari teman kita mulai mencoba memperbaiki postingan kita, jangan sampai ada yang menyakitkan apalagi tidak beretika, untuk masa depan yang lebih baik.
Comments
Post a Comment